Komunikasi: Jembatan Emas Menuju Sukses

| | Leave a Comment
Oleh Made Mariana

Sejak dulu saya sering bertanya-tanya dalam diri: mengapa ada banyak orang yang memiliki potensi tinggi tidak mampu melejit mencapai puncak karir dalam hidupnya. Padalah kalau kita lihat dari kompetensi yang dimilikinya, boleh dikatakan dia di atas rata-rata. Di lain sisi, banyak juga orang yang memiliki kemampuan yang sedang-sedang saja, namun dia mampu melejit mencapai puncak karir.

Ketika saya sedang asyik duduk di pinggir ADNOC Beach melamunkan tentang kejadian ini, tempat di mana para karyawan ADNOC biasanya bersantai di kala libur, tiba-tiba ada sederet kalimat muncul dalam benak saya, “Bila diibaratkan sebuah emas dan berlian, bila emas dan berlian itu disimpan di suatu tempat rahasia, di mana tidak ada orang yang tahu, maka emas dan berlian itu tidak mampu mendatangkan manfaat bagi manusia”.

Demikian pula orang dengan multi talenta, bila tidak  bertemu dengan orang yang memerlukan, maka talentanya tidak bisa dioptimalkan untuk meraih sukses dalam hidupnya. Karena sejatinya manusialah makhluk kunci peradaan di bumi ini. Manusia yang mendirikan perusahaan, manusia yang menjadi supplier, yang menjadi pelanggan, yang memperkerjakan tenaga-tenaga berkompeten. Oleh karenanya, orang yang memiliki multi talenta mesti diketahui oleh orang yang membutuhkan sehingga dia memiliki ruang untuk mengembangkan talentanya.

Bagaimanakah caranya agar orang mengetahui kompetensi kita…? Mesti ada orang yang memberitahu, bisa kita sendiri atau melalui orang lain. Dengan kata lain ada yang mengkomunikasikannya ke orang yang membutuhkan tadi.


\"\"



Jadi yang menjadi kata kuncinya adalah, "komunikasi". Apa sih komunikasi itu?...

Menurut progress management consultants: communication is the process of giving, receiving, or exchanging of information, opinions, feelings or ideas by speech, writing or visual means or a combination of the three.

(Komunikasi adalah proses memberi, menerima atau bertukar informasi, pendapat, perasaan atau ide melalui perkataan, tulisan atau alat-alat peraga atau melalui kombinasi ketiganya)

Komunikasi memegang peran penting bagi kita untuk membantu mewujudkan hubungan yang sehat dan penuh penghargaan baik di dunia kerja, sosial, dan keluarga. Oleh karenanya kita mesti memiliki keahlian berkomunikasi yang baik.

Untuk mencapai komunikasi yang baik perlu dilakukan dengan JEBPLES yaitu: Jelas, Benar, Penuh Pertimbangan, Lengkap dan Singkat. Selain itu, berkomunikasi  mesti memperhatikan: 5 W & H (Whom, Who, What, When, Where and How)

1.       Whom: Siapa yang diajak berkomunikas.

2.       Who: Siapa yang akan mengkomunikasikan.

3.       What: Apa isi yang tepat untuk dikomunikasikan.

4.       When: Kapan waktu yang tepat untuk berkomunikas.

5.       Where: Dimana lokasi yang tepat untuk mengkomunikasikan pesan tersebut.

6.       How: Bahasa, media, style yang dipakai untuk berkomunikas.

Kemampuan berkomunikasi adalah salah satu bentuk dari kecerdasan emosi (EQ, Emotional Quotient), banyak para psikolog percaya bahwa EQ memiliki kontribusi yang lebih besar untuk meraih sukses dalam kehidupan kita dibandingkan dengan kecerdasan otak (IQ, Intelligent Quotient). Simak pendapat Daniel Goleman dalam bukunya "Emotional Intelligence". IQ hanya menyumbangkan sekitar 20% sementara EQ memberi kontribusi  sebesar 80% bagi kesuksesan kita. Tak mengherankan bila paket-paket pelatihan Success Through Emotional Intelligence sangat laku di pasaran walaupun dipatok dengan harga yang cukup mahal.


\"\"



Kelihaian berkomunikasi dibutuhkan sejak awal menuliskan lamaran, membuat CV, test wawancara, untuk meyakinkan employer tentang kualifikasi kita. Saat diterima bekerja menjadi seorang karyawan atau karyawati, peran komunikasi pun tidak kalah penting untuk menjaga hubungan baik dengan atasan, dengan rekan kerja, dengan bawahan, dengan pelanggan, dengan supplier. Agar para stake holder memahami dengan baik kemampuan kita, diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik.

Kalo kita perhatikan, tidak ada satu pun pemimpin dunia, politikus ulung, pebisnis, negosiator, pengacara, artis yang tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Barack Obama misalnya,mampu menjadi presiden Amerika Serikat walaupun berasal dari kalangan kulit hitam. Salah satu sebab utamanya , arena Obama memiliki kemampuan komunikasi yang luar biasa. Dia mampu meyakinkan public Amerika tentang kemampuannya membawa AS menuju masa depan yang lebih baik.

Menurut Prof. Hembing, jika "organisasi" diumpamakan tubuh  manusia, maka komunikasi adalah jantungnya. Dengan komunikasi itulah, manusia membentuk komunitas-komunitas yang antara lain berupa sebuah organisasi yang pada gilirannya berupaya mewujudkan sukses.

Untuk memenangkan persaingan kita perlu trust dan belief. Keduanya bisa didapatkan bila kita memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Orang lain mengetahui kemampuan kita  setelah mereka menyaksikan bukti nyata melalui:

1.       Appearance : Penampilan

2.       Words: Perkataan

3.       Tone: Nada bicara

4.       Actions: Apa yang anda lakukan

5.       Behavior: Bagaimana anda melakukannya

6.       Reaction of others: Respon orang lain kepada kita

7.       Results: Pencapaian atau Prestasi

Jadi bila kita ingin sukses di bidang kita masing-masing, maka kemampuan berkomunikasi yang baik adalah hal yang mutlak untuk dimiliki.

Salam Sukses Selalu!


http://jualrak.asia/meja-kasir
http://rakminimarket.co/jual-meja-kasir
http://rakminimarket.co/jual-rak-minimarket

0 komentar:

Posting Komentar